BERJAGA-JAGALAH
DAN BERDOALAH, SUPAYA KAMU JANGAN JATUH KE DALAM PERCOBAAN:ROH MEMANG PENURUT,
TETAPI DAGING LEMAH (MATEUS 26:41)
Hidup adalah barang pecah
belah.Diperlukan kehati-hatian untuk mengurusnya. Hidup bukanlah barang mekanis
yang gerak-geriknya telah terprogram walaupun tidak mempunyai pikiran.Banyak
hal yang harus diawasi dan di jaga di dalam hidup ini.
Pertama awasilah “PERASAANMU”. Terlalu menuruti perasaan dan bukan pendirian atau keyakinan dapat membahayakan.
Begitu
sering kita melakukan sesuatu karena kita “merasa” suka melakukannya,dan gagal
melakukan karena “merasa tidak” menyukainya. Ini masalah penting ! Karena tidak
selamanya apa yang kita “rasa” kita sukai bermanfaat dan sebaliknya “apa yang
kita rasa tidak kita sukai” menjadi tidak bermanfaat.Pada hakekatnya kita menjadi bagus kalau kita sudah mengerjakan
apa yang “kita sukai”, padahal selayaknyalah apa yang “disukai” itu di chek
kegunaannya dan akibatnya. Bila kita memberikan diri kita dipimpin oleh
“sekedar perasaan” kita, maka karakter “kekanak-kanakan”
justru akan lebih dominan mempengaruhi arah hidup kita.
Kedua, awasi “ANGAN-ANGANMU”. Manusia memang diperlengkapi dengan “fakultas imajinasi”. Kita sering dicobai
dalam menggunakan angan-angan kita ini padahal
imajinasi adalah alat yang luar biasa yang dapat meningkatkan derajat
manusia kepada yang lebih baik dari kemarin. Celakanya ialah : bila kita
mempunyai kesan bawa kita telah layak untuk mendapat sesuatu “KEDUDUKAN” yang kita inginkan, dan kita
lebih layak dari siapapun untuk kedudukan itu. Konsekwensinya adalah “menghalalkan segala cara” demi kesuksesan
angan-angan tadi. Dan bila kita tidak memperolehinya maka hidup ini rasanya
tidak berharga.Keputusasaan menjadi alat potong kompas untuk mengatasi “gundah
gulana”.Bayangkan hanya karena tidak mengkontrol “imajinasi atau angan-angan “
kita terjerumus kedalam kekecewaan yang
dalam sehingga semua yang ada kita anggap kelabu belaka dan merasa layak mati.
Iblis mencobai kita melalui angan-angan. Ini harus diawasi dengan baik.
Ketiga ,awasi “KEGILA-GILAAN” (Infatuation)-mu. Bila kita sudah mulai tergila-gila
maka kita tidak berpikir dua kali untuk
melakukan apapun,”do it now! Think about it later!. “PARSOALAN BALAKKANG” akan menjadi filsapat hidup dalam mengerjakan
sesuatu kalau “kegilaan atau infatuasi” tidak diawasi dengan baik,karena sesal
kemudian tidak berguna. Infantuasi memang menjanjikan yang hebat-hebat saja. Ia
menjanjikan “the big play” sehingga korbannya tidak sadar sampai sudah
terlambat. Ini tragedi besar.
Keempat,awasi “DESAKAN HATIMU”. Orang cenderung impulsip,”meledak-ledak”.Allah
tidak pernah mendesak orang untuk melakukan sesuatu yang di”sangsikan”.Petrus
pernah melakukannya ketika dia memotong daun telinga Malkus karena hendak
mengangkap Yesus di taman getsemane. Yesus menegornya. Jangan buru-buru
melakukan sesuatu apalagi kita sudah tahu bahwa ada yang kita sangsikan di
dalamnya.Desakan hati yang tidak terjaga dapat membuat kita gelisah dan
seharusnya “Orang percaya tidak akan
gelisah” (Yesaya 18:16).
Bersabarlah sedikit ! Ujilah, testing dulu! Bila kita sangsi,bimbang –jangan
lakukan. “TETAPI BARANG SIAPA YANG BIMBANG, KALAU IA MAKAN, IA TELAH DI HUKUM, KARENA IA TIDAK MELAKUKANNYA
BERDASARKAN IMAN, DAN SEGALA SESUATU YANG TIDAK BERDASARKAN IMAN, ADALAH DOSA.(ROMA 14:23)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar