Sebab Ia telah menyatakan rahasia kehendakNya kepada kita, sesuai rencana kerelaan yang dari semula ...
- Efesus 1:9
Berapa harga sebuah kertas? Tergantung apa isi kertasnya. Kalau kertas itu
cek yang
berisi nominal dengan jumlah yang banyak, tentu kertas itu akan menjadi berharga.
Berapa harga sebuah kanvas? Tergantung siapa pelukisnya.
Berapa harga sebuah tanda tangan? Tergantung siapa yang menandatanganinya.
Berapa harga sebuah foto? Tergantung siapa yang dijadikan obyeknya.
Berapa harga sebuah buku? Tergantung siapa penulisnya.
Berapa harga sebuah film? Tergantung siapa pemain dan sutradaranya.
berisi nominal dengan jumlah yang banyak, tentu kertas itu akan menjadi berharga.
Berapa harga sebuah kanvas? Tergantung siapa pelukisnya.
Berapa harga sebuah tanda tangan? Tergantung siapa yang menandatanganinya.
Berapa harga sebuah foto? Tergantung siapa yang dijadikan obyeknya.
Berapa harga sebuah buku? Tergantung siapa penulisnya.
Berapa harga sebuah film? Tergantung siapa pemain dan sutradaranya.
Lalu, berapa harga sebuah kehidupan? Tergantung bagaimana manusia mengisinya!
Sebuah kehidupan bisa menjadi begitu berharga tapi sebuah kehidupan juga bisa
menjadi murah. Sebuah kehidupan bisa dikenang sepanjang masa, tapi sebuah kehidupan
juga bisa dilupakan begitu saja. Sebuah kehidupan bisa meninggalkan jejak yang
sangat membekas seperti ketika kita menuliskannya di atas batu, tapi sebuah
kehidupan juga bisa tak berjejak sama sekali, seperti ketika kita menuliskannya
di atas pasir dan angin telah menerbangkannya. Itu semua tergantung bagaimana
kita menjalani hidup dan bagaimana mengisi hidup kita dengan sesuatu yang berharga.
Ingat, bahwa hidup kita hanya sekali. Hidup yang hanya sekali ini juga sangat
singkat untuk dijalani. Sungguh tidak bijaksana kalau kita menyia-nyiakannya.
Itu sebabnya hal pertama yang harus kita renungkan atas hidup ini adalah mencari
tahu apa tujuan Allah di dalam hidup kita ini. Apakah Ia hanya sekedar memberi
kehidupan, membuat kita beranjak dewasa, lalu bekerja dan berusaha, membentuk
keluarga, menjadi tua dan akhirnya mati. Tentu tujuan Allah tidak sesederhana
itu. Ia punya tujuan yang besar atas hidup kita dan tujuan itu baru akan tercapai
jika kita hidup di dalam rencana dan kehendak Tuhan.
Mengenal tujuan Allah di dalam kehidupan kita akan membuat hidup menjadi lebih
berarti. Berarti bagi diri kita sendiri, bagi keluarga dan bagi orang-orang
terdekat, bagi orang lain, bagi masyarakat luas, bahkan berarti bagi dunia!
Seperti ketika Bunda Theresa berbagi hidup dengan orang-orang sederhana di India.
Seperti ketika Martin Luther King menjadi inspirator bagi perjuangan diskriminasi
rasial, atau seperti orang-orang hebat yang namanya terus dikenang sepanjang
masa.
Lewat sebuah perenungan bersama Allah, tuliskanlah rencana dan kehendak Tuhan
dalam hidup Anda.
(disadur dari milis GPI)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar